Monday, November 25, 2019

4 Prinsip Utama Bisa Beli Apa Aja #YangKamuMau


Saya itu wanita yang terlahir dari keluarga yang biasa-biasa aja secara finansial, tapi banyak banget maunya. Dari dulu tuh pingin ini itu, tapi cukup tau diri untuk nggak minta ke orang tua. Selain takut dimarahin, takut juga malah ngasih beban ke mereka. Lalu apa yang saya lakukan? Dari kecil saya udah pintar jualan. Jadi intinya, saya itu tipe yang tau apa yang saya mau, dan saya tau gimana caranya mewujudkannya, dan akhirnya terwujud. Alhamdulillah.

Tapi itu saya. Gimana dengan yang lainnya? Ternyata banyak saya ketemu dengan teman-teman yang saat itu ya nrimo-nrimo aja. Nggak berani punya mau, karena ya nggak ada uangnya. Nah saya mau share 4 prinsip gimana caranya kamu bisa wujudin apa yang kamu mau. In Syaa Allah kalau kamu ikutin step ini, nggak berasa ternyata keinginan kamu akhirnya terwujud.


Prinsip-prinsip yang akan saya share ini, saya dapetin waktu ikutan acara Financial Talkshow SHOW ME THE MONEY: Smart Financial Moves to Achieve Your Goals yang dibuat oleh Home Credit Indonesia. Ini adalah program edukasi yang diberikan oleh Home Credit untuk generasi muda Indonesia agar lebih melek finansial. Saya sangat respek dengan perusahaan besar seperti Home Credit yang juga punya program 'memberi' kepada bangsa, contohnya seperti program Funancial Talkshow ini. Menurut Freya Pradita (Vice President Home Credit), inisiatif mengadakan edukasi funancial ini karena berdasarkan hasil survei dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang menyatakan bahwa 70% dari warga negara Indonesia belum tau gimana caranya mengatur keuangan dengan baik. Makanya acara Funancial Talkshow ini pasti berarti banget buat kita-kita kan..



Kenapa kok disebut Funancial? Karena nggak semua acara talkshow atau workshop yang membahas tentang keuangan bisa sangat fun penyajiannya. Berbeda dengan Funancial Talkshow yang dihadirkan Home Credit Indonesia di Dhonika Eatery pada Sabtu, 23 November 2019 kemarin ini. Acaranya bener-benar fun sehingga ilmu yang disampaikan oleh nara sumber Dipa Andika (Financial Planner dan Co-Founder Hahaha Corp) dan Riana Bismawark (Founder belowcepek.com) bener-bener nempel di kepala.



Ilmu yang berguna dari Home Credit Indonesia, akan langsung saya share untuk kalian teman-teman muda supaya udah pinter dari awal gimana caranya mengatur keuangan untuk mewujudkan apa aja #YangKamuMau.

1. Tentukan dulu apa Financial Goal atau Tujuan Keuangan atau Keinginanmu di masa mendatang.



Emang awalnya berasa kayak main-main yaa. Kemarin itu banyak dari peserta talkshow ini juga malah cuman cengar-cengir bingung. Malah ada yang nganggep ini tuh kayak candaan aja, dan nulis financial goalnya dengan: "mau jadi Rachel Venya" πŸ˜„πŸ˜„
First rule: jangan ingin menjadi orang lain, dalam hal apapun. Karena tiap orang punya gaya pemikiran yang berbeda-beda dalam menghadapi tagihan bulanan πŸ˜„πŸ˜„



Jadi, kenapa Financial Goals harus ditulis, netizen sekalian? Ya karena biasanya kalau cuman di kepala, bisa jadi itu cuman berupa lintasan aja, lalu hilang menguap di tengah teriknya kota Jekarda kaaan. Nah kalau kita (dipaksa) tulis, jadinya kita bisa sambil mikir: 


pingin apa ya gue di masa mendatang?
pingin punya kolam renang?
ya masa kolamnya doang, punya kolam renang kalau nggak ada rumahnya gimana?
oooh iyaa.. ternyata gue pingin ke Korea deeng..
satu-satu deh.. gue tulis mau ke Korea dulu deeh..

Kira-kira kayak gitulah contoh pergolakan yang ada. Jadi.. coba paksa diri untuk menulis apa tujuan kamu, apa mau kamu, di setahun, 2 tahun, 5 tahun, bahkan 10 tahun mendatang.

Kita bisa sebut tujuan. Bisa kita sebut impian. Bisa kita sebut kemauan. Apa aja deh yang nggak bikin jadi beban untuk pikiran kita. Tujuan atau impian ini, haruslah bisa terukur ya, netizen kaya raya sekalian. Kenapa harus bisa terukur? Ya supaya kita bisa susun langkah apa selanjutnya yang bisa kita lakukan untuk mewujudkannya.

Maksudnya terukur disini adalah.. nggak terlalu muluk yang diluar nalar kehidupan pribadi kita. Contoh, untuk seorang Yonna Kairupan, nggak mungkin saya bilang saya punya mimpi punya jet pribadi. Pertama, tujuan utama saya hidup bukanlah untuk nikmatin jet pribadi. Lalu, saya itu tau bidang kerjaan saya apa dan tanggungan hidup saya itu ada 4 anak hore-hore di belakang saya. Dan udah kebayang harga jet pribadi itu berapa. Saya mau nyusun rencana untuk merealisasikannya juga udah keburu mual duluan jadinya kan. Jadi, yang mungkin-mungkin ajalah.

Etapi kan sapa tau kakak, dengan kuasa Allah itu bisa terjadi. Nothing is impossible kan? Ya emaaang.. tapi masalah jet pribadi, biarkan itu menjadi bonus dari Allah aja kalau emang Allah-nya ridho kaaann. Jadi, masalah finansial ini, sebaiknya yang memang masih nyambung sama nalar kita sebagai manusia aja. Kita tentukan tujuan, kita atur rencana meraihnya gimana, kita mohon deh ke Allah kemudahan dalam menjalaninya. Akur?

2. Catat segala pengeluaran dan pemasukan secara detail

Nah.. nah.. di bagian inilah banyak para peserta talkshow kemarin ini pada terhenyak. Dan saya itu bukan tipe yang nyatet-nyatet detail pengeluaran. Pernah sik pas awal-awal nikah itu kami rajin mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Tapi lama-lama malah bikin resah dan jadi males sendiri.



Tapi, sekarang ini kayaknya emang harus nih. Terserah mau nyatetnya dimana, mau di handphone, di aplikasi handphone, di buku, terserah aja yang penting dicatet. Karena kemarin itu kami disadarkan oleh Dipa tentang adanya Latte Factor, yaitu pengeluaran yang terlihat kecil, namun tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali. Dan pas dihitung, jumlahnya minimal Rp900,000 per bulannya.

Bener aja dong. Saya coba cari Latte Factor saya, yang kalau menurut versinya Riana adalah bocor alus. Bocor alus keuangan keluarga saya adalah di jajan makanan lewat aplikasi ojek online, sodara-sodara dunia maya sekalian πŸ˜„Jadi, resmi mulai kemarin, saya bertekad mau nambal si bocor alus ini. So help me God..

Ok. Kalau kalian udah mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, kalian jadi bisa lihat pengeluaran mana yang bisa ditekan. Jadi kita bisa tentukan, berapa uang yang bisa kita sisihkan untuk tabungan, untuk dana darurat, dll. Yang akhirnya akan membawa kita ke point selanjutnya, yaituuuu....

3. Temukan solusi keuangan: perlu extra job atau tidak

Kemarin saya mengajukan pertanyaan ke Dipa dan Riana. Seandainya kita sudah melakukan pencatatan, dan kita bisa tau pengeluaran dan pemasukan kita, dan kita sudah mengurangi semaksimal mungkin pengeluaran kita, namun tidak ada dana yang bisa disisihkan untuk tabungan atau dana darurat. Apa yang harus dilakukan? Kalau memang jalan keluarnya adalah kerjaan tambahan, bagaimana masalah modal?

Jalan keluarnya memang diperlukannya pemasukan tambahan, yang bisa didapatkan dari pekerjaan tambahan. Kalau kita pegawai kantoran, kita bisa punya usaha lain yang pastinya nggak mengganggu pekerjaan utama kita.

Yang digarisbawahi oleh Riana kemarin itu adalah.. nggak semua orang harus jadi entrepreneur. Jadi kita nggak bisa menyamakan nasib semua orang harus jadi pengusaha kalau emang mau punya ekstra penghasilan. 

Seandainya seorang IRT harus kerja kantoran untuk menambah penghasilan, ya monggo aja. Kalau seorang karyawan butuh tambahan pekerjaan untuk ekstra penghasilan, dan menjadi freelance di kantor lainnya, ya monggo aja. Semuanya udah punya jalan dan ketertarikan masing-masing. Tinggal kita tentukan aja: hal apa yang kita sukai atau cintai untuk lakukan. Kalau udah gitu, begitu ada hambatan di tengah jalan, kita akan tetap semangat dan nggak gampang mundur jadinya. Ketika kita mengerjakan hal yang kita sukai, maka money will follow. Gitu Dipa bilangnya kemarin...

Nah, ketika sudah ada penghasilan tambahan, langsung kita fokus pada tujuan awal kita.. yaitu menyisihkan dana tabungan dan juga dana darurat. Berapa sik yang realistisnya besarnya tabungan dan dana darurat itu?

Untuk yang masih ada hutang atau cicilan, kira2 begini deh cara kalian membagi-bagi income atau penghasilan kalian:



Dan kalau kalian nggak ada cicilan atau hutang apapun, ngatur budget bulanannya kayak gini kira-kira:




Kalau sudah punya extra income, jangan lupa untuk melakukan pemisahan tabungan. Pada dasarnya kita harus memisahkan dana untuk pribadi, keluarga, dan juga pekerjaan. Dengan begini dana untuk tabungan, investasi, atau dana darurat menjadi lebih aman untuk nggak dipakai.

4. Kembali fokus pada financial goals/tujuan keuangan/impian
Menurut pengalaman pribadi saya sebagai ibu dari 4 anak πŸ˜„ketika kita sudah mendapatkan extra income, saking happy-nya nih, kita jadi kesenengan beli ini itu dengan alasan "ah kan harus nyenengin diri sendiri juga". Lha ini emang bener. Nggak ada yang salah dengan nyenengin diri sendiri. Karena kita kan udah kerja keras. Tapi harus ada pakemnya. Jangan blong terus, beli ini itu yang akhirnya bikin tabungan terkurang atau malah nggak ada dana yang bisa disisihkan untuk ditabung.

Salah satu tips dari Dipa adalah tetapkan budget (10% dari income) yang digunakan untuk hobby atau kesenangan kita. Dan kalau barang yang kita mau ternyata harganya lebih besar dari budget yang kita tentukan, artinya ya kita kumpulin dulu beberapa bulan sampai mencukupi untuk beli barang yang kita mau.

Jangan sampai kita udah kerja keras, tapi tujuan utama kita bekerja keras malah nggak tercapai karena sifat boros kita. Tips dari Riana untuk bisa survive dari sifat konsumtif adalah beli barang yang memang kita butuhkan, bukan karena kita suka.

Kalau kita mau beli barang, tanya dulu beberapa pertanyaan ini ke diri sendiri:

Apakah kita suka? Kalau jawabannya ya, next question adalah..
Apakah kita butuh? Kalau jawabannya iya.. silahkeun beli. Kalau jawabannya nggak, langsung stop nggak usah dibeli. Next question adalah..
Mau beli karena apa? Soalnya temen-temen pada pake dan mereka bilang gini gitu... kalau memang ternyata belinya karena orang lain, berarti ya jangan beli. Karena pada akhirnya bukan orang lain itulah yang akan bayarin tagihan-tagihan kita. 

4 prinsip di atas itulah yang bisa saya simpulkan menjadi dasar kita bisa smart dalam menentukan langkah untuk mewujudkan apa yang kita mau. Seandainya teman-teman dari usia muda bisa mempraktekkan 4 hal di atas, saya yakin bahwa hidup kalian akan lebih terarah dan lebih bahagia karena teman-teman semua bisa menikmati hidup apa adanya, tidak melabel diri kalian sebagai sobat misqueen πŸ˜„πŸ˜„dan merasa diri kaya. Karena definisi kaya menurut Dipa Andika adalah mampu bersyukur dengan apa yang kita punya, lalu mulai menentukan tujuan selanjutnya dan membuat perencanaan untuk merealisasikannya. Sedaaaapp kaan?


17 comments:

  1. Punya banyak mau wajar ya mbak, tapi sebaiknya tentukan priorotas dan goal keuangannya. Lewat 4 prinsip Insya Allah semua keinginan bisa diwujudkan asalkan disiplin dan sesuai kemampuan ya mbak

    ReplyDelete
  2. Saya masih suka menyimpan mimpi di dalam kepala. Mau ditulis khawatir jadi kecewa kalau gak kesampaian. Tapi, gara-gara acara FUNancial, jadi tertarik untuk mencoba.

    Bikin mimpi yang realistis dulu. Kemudian baru bedah finansialnya

    ReplyDelete
  3. baca tulisan mayo kek dengar mayo cerita hehe..memang acara kemaren keren banget ku suka..dan jadi pengen ikut ke kota lainnya deh

    ReplyDelete
  4. Kenapa pengen jd Rachel Vennya ya padahal dia strugglenya lumayan, harusnya jd Nia Ramadhani *lho* semoga Financial Goals kita bs tercapai semua ya, aamiin

    ReplyDelete
  5. Ikut talkshow bersama Home Credit bner2 dapet pencerahan bngt aku mba yoana ternyata aku slama ini kurang save money and tidak pernah mendapatkan financial Goals yang aku mau mulai skarang harus berubah demi keuangan yang lebih baik untuk masa depan .

    ReplyDelete
  6. Bener ah jangan kasih labek sobat misqin lebih baik atur keuangan lebih baik lagi ya. Seru banget edukasinya yg dikasih Home Credit

    ReplyDelete
  7. Setujuuuuuu bingit sama keempat poinnya Buuund!!!! Keep it simple dan istiqomah ya, nggak perlu ribet2 kalau yang prinsip ini uda terlaksana aja uda gede banget efeknya....

    ReplyDelete
  8. Tips tips nya iyaaa banget madam, untuk meraih mimpi emang butuh strategi terutama soal keuangan hehe. Yang menantang adalah konsistensinya

    ReplyDelete
  9. aku pengen ikutan kalau ada di Bandung, karena biasanya belajar perencanaan keuangan tu boring dan memusingkan, ini keliatannya fun ya :)

    ReplyDelete
  10. nah yang bagi2 budget bulanan nih masih banyak bocornya di jajanan dan order makanan online.. wkwkwk.. harus lebih disiplin lagi nih aku..

    ReplyDelete
  11. Jadi tersadar pas bunda bilang di atas
    "gak ada salahnya nyenengin diri sendiri, tapi harus ada pakemnya dong". Reminder bgt buat aku yang dikit2 beli sesuatu dengan dalih "reward" thanks for remindernya ya buuuun. Mulai skrg mau atur lagi semua cashflow ah supaya sehat.

    ReplyDelete
  12. Beneer aku setuju di pon ga semua orang harus jadi entrepreneur. Running a business is super hard. Jadi emang harus niat total dan mencintai bisnis itu yaa.

    ReplyDelete
  13. acara finansial yang paling fun yang perna aku datengin. dari awal kerawaaaaaa terus wkwk

    ReplyDelete
  14. Inshaa Allah bun aku mau beli rumah pakek uang sendiriiii, tapi sekarang fokus nabung sm investasinya dulu biar cuaannn hihihi BTW pas jaman masih kuliah mah gak pernah kepikiran investasi ini itu, tapi alhamdulillah sekarang udah mau kencangkan ikat pinggang buat nabung dan investasi, plus sekarang udah ada ilmunya dari tulisan blognya bunda.. semangaattttt #FUNancial #YangKamuMau

    ReplyDelete
  15. Bener ya kadang kita beli sesuatu untuk menyenangkan orang lain yang bahkan kita sendiri ga suka hahaha LOL

    ReplyDelete
  16. Nah, aku pribadi ngerasain banget nih bun adanya income extra job yg bikin aku jadi getol nabung. Terlebih, aku sama suami punya target financial goals khusus buat hari tua. Gpp lah ya kerja keras selagi masih di usia produktif gini, heehee.

    ReplyDelete
  17. Sepulang dari acara FUNancial ini aku langsung bikin notes pengeluaran di handphone, aku catat semuanya termasuk jajan bocah ke minimarket, dan mau bikin tabungan terpisah untuk pengeluaran penghasilan jadi freelancer hehehe

    ReplyDelete

Lemonilo di Keluarga Baim Wong

  Baru selesai nonton video Youtubenya Baim Wong dan istrinya Paula. Seneng ya kalo liat ada kesamaan yg dilakukan selebriti dengan kita, r...