Apa sih DHA ini sebetulnya? Itu adalah singkatan dari DokosaHeksaenoat Acid yang banyak dijumpai pada otak. Bahasa awamnya adalah DHA ini merupakan ‘makanan utama’ untuk otak. Sehingga, kekurangan DHA pada anak akan mempengaruhi kondisi fisik dan kecerdasan anak.
Sudah banyak orang tua keren yang sadar gizi sekarang ini. Alangkah baiknya apabila mereka juga sadar asupan DHA untuk anak. Hasil penelitian yang dilakukan di negara kita memberikan hasil yang mengejutkan. Indonesia dinyatakan bahwa 80.6% anak-anaknya itu terbukti kekurangan DHA dan Omega 3. Bayangin aja ya.. 8 dari 10 anak usia 4-12 tahun adalah anak-anak yang kekurangan DHA dan Omega 3. Apakah salah satunya anak kita?
Berikut hasil penelitian yang menyatakan bahwa negara kita itu #DaruratDHA.
Jika 8 dari 10 anak dinyatakan DHA Deficiency atau kekurangan DHA, maka artinya ada 8 dari 10 anak yang terganggu kecerdasannya, terganggu pertumbuhan tubuhnya yang sempurna, kekebalan tubuh melemah, kulit pun akan mengalami kekeringan, terganggunya ketajaman penglihatan. Dalam kesehariannya, pada anak yang kekurangan DHA kita akan melihat si anak membutuhkan waktu lebih lama dalam menyerap ilmu atau informasi yang diterimanya dibandingkan dengan anak lainnya. Gerakan refleksnya pun akan cenderung lebih lambat dibanding anak lainnya. Contohnya, ketika sedang bermain bola, anak akan bertindak telat ketika ada bola yang menghampirinya. Lesu dan cenderung tidak bergairah juga bisa jadi menjadi salah satu ciri bahwa anak kekurangan DHA. Hal ini bisa kita perhatikan pada jam-jam aktif si anak. Contohnya ketika dia berada di antara teman-temannya, ketika anak lainnya penuh semangat dan energi, anak yang kekurangan DHA biasanya terlihat lunglai.
Sumber DHA bisa didapati pada ikan (terutama ikan laut), seafood, dan daging. Dan untuk semakin melengkapi kebutuhannya, anak juga bisa diberikan susu pertumbuhan yang mengandung DHA. See? Nggak ribet kan sebenernya mengeluarkan negara ini dari kondisi #DaruratDHA. Semoga kita bisa menyelamatkan 8 dari 10 anak yang kekurangan DHA di Indonesia. Amin. Bisa pasti. Asalkan kita semua sebagai ibu paham betul apa itu DHA dan keutamaannya bagi anak kita, dan mulai action. Yuk!