"Apaa? Ah gilak.. sekolahnya gimana tuh?"
"Waduh.. mau dikirim perang ke Amerika ya nanti kalau sudah besar?"
"Hah? Sebulan ngeluarin uang berapa loe, Mayo?"
Itu salah tiga dari respon orang-orang yang tau gue punya 4 anak di ibukota Jakarta ini. Beberapa ada yang melihat itu sebagai suatu kehebatan. Ada yang melihat itu sebagai suatu kenekatan. Ada yang melihat itu sebagai kegilaan. Ada yang melihat itu sebagai panutan. Apapun itu.. gue yang menjalani cuman bisa bilang alhamdulillah..
Etapi... kenalan deh sama teman baru gue. Ida Tahmidah. Teman baru gue di dunia per-blog-an. Ibu dari 5 anak *iyaaa... 5 anak!* yang berusia 44 tahun, tinggal di Cimahi, Jawa Barat. Kesan gue atas teman baru gue ini, orangnya tenang, kalem, tapi anak-anaknya rame. Ada 5 anak..
Azizah Amatullah 17 tahun.
Miqdad abddillah 14 tahun.
Fathiya Amatullah 13 tahun.
Mushab Abdillah 11 tahun.
Maghfira Aulia Amatullah 8 tahun. (dan gue lupa nanya kenapa cuman si anak bontot yang namanya ada 3 kata :P)
Anyway..
Mbak Ida ini dulu awalnya adalah pekerja kantoran. Ketika hamil pertama, langsung memutuskan berhenti kerja. Sama seperti gue, mbak Ida ini nggak punya rencana mau punya anak banyak. Kita mah gimana Allah aja. Kalau gue kan cuman hamil 3 kali tapi dapet anaknya 4. Kalo mbak Ida, hamilnya 8 kali, dan sempat keguguran 3x.
Tapi yang namanya rejeki anak nggak kemana ya kaan.. melihat adanya peluang bisnis karena rumah tinggalnya itu dekat dengan beberapa Perguruan Tinggi, akhirnya mbak Ida bikin bisnis kecil-kecilan yang memberikan uang jajan besar yaitu Laundry Kiloan. Kalau gue nyebutnya Cukil a.k.a Cuci Kiloan.
Ok. Jadi mbak Ida ini adalah Ibu Rumah Tangga, punya 5 anak, punya usaha cukil, dan blogger juga, dan aktif pengajian-pengajian juga, dan aktif berkomunitas juga, dan aktif menjadi pendamping kegiatan menulis anak-anaknya (oke ini nanti akan gue ceritakan di bawah yaaa). Nah terus gimana ngatur waktunya beraktifitas? Gimana ngatur waktunya untuk tetap ngeblog? Sementara blognya itu tidak terlantar dan isinya berkualitas. Kalau men-temen berkunjung ke www.IdaTahmidah.com disitu akan mendapati banyak postingan dengan tema yang lengkap. Parenting, motivasi, kewanitaan, Islam, teknologi, kuliner, dan tema-tema lainnya.
Dengan humblenya mbak Ida ngejawab:
"Ga ada strategi khusus siih...cuma bangun lebih awal aja..kerja sama dengan suami juga.. Anak-anak dibuat nggak manja dan harus mandiri."
"Anak dibuat nggak manja dengan mengerjakan tugas mrk masing-masing.. Beresin kamar masing-masing, cuci piring masing-masing, cuci baju seragam buat yg besar. Hari libur kerja bareng..masak bareng. Gitu aja sih..."
Yang namanya blogger pastilah suka nulis. Udah bukan rahasia Illahi lagi itu kan yaa. Nah mbak Ida yang suka nulis ini baru kenal internet pas hamil anak keempat. Terus mulai browsing sana-sini. Terus mulai kenal dunia blogging. Terus mulai deh nyoba-nyoba blogging. Awal blogging dulu di Multiply. Isinya kebanyakan curhatan-curhatan. Tapi mulai 2012 lah mbak Ida akhirnya ngegarap blognya yang lebih serius lagi.
Yang serunya tuh yaa.. menulis itu bukan cuman jadi hobi mbak Ida. Menulis juga merupakan hobi anak-anaknya. Setidaknya 2 dari 5 anaknya berbakat menulis yang luarbiasa. Anak sulungnya, Azizah, sudah memiliki 6 buku antalogi dan juga solo. Sedangkan anak ketiganya, Fathiya, sedang proses buku antalogi kedua.
Langsunglah gue keingetan sama 3 krucil gue, Marshall - Marvell - Mayra Najmah, yang lagi demen-demennya bikin komik sendiri. Terus mereka sekarang juga lagi getol bikin short story in english di laptop kakaknya. Sementara gue belum begitu membimbing atau approach mereka banget masalah tulis menulis ini... Langsung dooong pingin tau detail nih cerita mbak Ida dan anak-anak penulisnya..
Kenapa kok anak-anaknya bisa pinter-pinter banget nulis? Oiya.. kenapa gue bilang pinter? Karena pas Azizah (anak pertama) kelas 4 SD (sekarang 17 tahun), dia ngasih draft 1 novel ke ibunya dan minta dikirimkan ke percetakan. Pernah mbak Ida kaget begitu ngeliat di koran, ternyata ada cerpen anaknya diterbitkan. Ternyata diam-diam Azizah ngirimin via email.
Terus..
anak yang ketiga, Fathiya, sejak kelas 3 SD tiap tahunnya ikutan Konferensi Penulis Cilik Indonesia sampai sekarang kelas 6 SD. Selama SD, sudah 4 kali ikutan pengayaan kepenulisan di Jakarta. Sementara untuk ikutan KPCI itu, haruslah diseleksi dari semua penulis cilik di Indonesia. Alhamdulillah Fathiya kepilih terus. Di KPCI itulah Fathiya banyak mendapatkan masukan dari para penulis yang namanya sudah besar.
Jadi.. kenapa pada pinter-pinter nulis..
Kalau kata mbak Ida, anak-anaknya itu senang banget membaca. Kalau sudah senang membaca, nanti larinya ke menulis. Si sulung dulu awalnya ikut-ikutan emaknya maenan Multiply. Tapi kok ya kebanyakan chattingnya dari pada ngeblognya. Akhirnya dikasihlah syarat oleh mbak Ida bahwa kalau mau main internet, blognya harus diisi dulu dengan tulisan atau resensi buku yang sudah dia baca. Baru boleh internetan. Aaahh.. ibunya pintar!
Pesan dari mbak Ida, untuk ibu-ibu yang anaknya seneng nulis (gue.. yak itu gue..), dukunglah kesukaan anak dengan mencarikan kesempatan-kesempatan yang berhubungan denagan kesukaannya itu. Gue juga baru tau dari mbak Ida bahwa di Mizan ada pelatihan penulisan untuk anak. Jadi orang tuanya memang harus aktif nyariin kesempatan untuk si anak.
Aaahh.. I can see clearly now!
Tuh kan.. nggak pernah ada ruginya mengenal lebih jauh teman baru. Karena pasti ada ilmu yang bisa kita dapat dari teman-teman yang ada di kehidupan kita. Nice to know you mbak Ida dari Cimahi. Semoga ada saatnya kita bisa ketemuan in real life yaaa.. Lebih seru lagi kalo kita berdua foto bareng dengan semua anak-anak kita.. Hahahhaa.. macam pesantren nanti keliatannya yaaa.. penuh beneeerrr... :D
Segitu dulu yaaa postingan tentang teman baru gue ini. Pasti... ya pasti.. Pasti ada manfaatnya untuk men-temen yang membacanya.
Dadaaaahhh...
Instagram | Twitter | Youtube | Facebook Page | Makeup Artist | Blog Makeup