Beberapa waktu lalu gue sempet ngobrol sama seorang seleb cowok. Guanteng. Banyak duit (lha menurut loe? Masa seleb bokek?). Punya pacar seleb juga. Udah tahunan lah lamanya mereka berpacaran.
Obrolan kami bermula ketika dia bilang bahwa dia itu nggak pernah marah. Karena dia termasuk orang yang bisa bicara baik2 kalo ada masalah datang. Dia bukan orang yang gampang emosi. Ya kalo pun emosi, dia bisa atur dirinya untuk bicara dengan baik-baik. Intinya, anger managementnya bagus lah si seleb ini.
Then I said to him..
"Beruntung banget dong cewek loe dapetin loe yaa"
"Nggak lah.. gue juga beruntung dapet dia"
"Iya.. soalnya loe nggak pernah marah gitu.."
"I don't believe in such a marah-marah.. karena gue udah ngebuktiin bahwa sebetulnya itu bisa diatur. Gue orang yang tau limit gue seberapa.
Contoh lainnya begini.
Gue itu orang yang mudah jatuh cinta. Pas di film A, (sebut saja namanya) Atun ngajak gue untuk lebih memperdalam karakter kami sebagai pasangan. Dia ngajakin lebih banyak waktu berdua dan ya pretending us as a couple. Gue bilang gue nggak mau. Dengan kita ngobrol berdua sebelum shooting itu udh cukup buat gue.
Kenapa gue nggak mau?
Karena gue tau limit gue. Gue orangnya gampang banget jatuh cinta. Jadi gue menghindari hal-hal yang bisa bikin relationship gue dengan pasangan gue jadi berantakan"
That's the kind of man yang saat ini dibutuhkan dunia pernikahan. Pria yang tau limitnya. Pria yang tau kapan harus mundur kalau tergoda untuk melakukan sesuatu yang hanya bikin masalah atau menyakiti pasangannya. Pria yang mampu berpikir, mencerna, lalu mengambil keputusan yang tepat kalau dihadapi pada suatu tawaran atau pilihan.
Seperti yang dilakukan oleh seleb ganteng ini.
Dia dihadapkan pada tawaran yang sebetulnya untuk urusan profesionalisme. Just business. Just kerjaan. Mendalami karakter supaya dia dan lawan mainnya bisa acting dengan maksimal.
Tapi dia ambil waktu utk berpikir dulu sejenak.
Dia cerna dulu. Dia sudah tau diri dia seperti apa. Dia udah tau limit dia semana dalam masalah hati. Dan dia proses semuanya. Gimana kalo dia nggak bisa mengendalikan dirinya. Gimana kalo dia kebablasan. Gimana perasaan pacarnya. Kesemrawutan apa yang akan terjadi di antara mereka. Lalu dia ambil keputusan. TIDAK.
Menurut gue, ini salah salah satu yang menyebabkan adanya perselingkuhan dalam pernikahan. Well, sebetulnya knowing your limit ini bukan hanya tertuju plek-plek utk pria aja sik. Wanitanya juga. Tapi berhubung gue sering menjadi tempat curhatan temen2 wanita gue yang ada masalah dalam rumah tangganya akibat wanita lain, jadi ya tulisan ini memang gue tujukan untuk para pria.
Apalagi sekarang lagi rame kasus seorang dokter yang selingkuh dengan wanita lain, padahal dia baru married juga dengan seorang dokter, dan istrinya sedang hamil besar. Tengik banget emang itu laki. Komit utk melakukan pernikahan ya artinya memang akan ada limit atau batasan-batasan baru. Kalau nggak mau ya jangan nikah.
Ya gitu aja sik. Gue hanya mau bahas spesifik tentang knowing your limit. Suatu hal yang harus gue share ke temen2 semua berdasarkan obrolan gue dengan temen seleb ganteng.
Dia aja yang ganteng menjaga banget nggak mau kehilangan pasangannya... warbiyasak yak...
setuju bgt mba, namanya udah nikah memang harus tahu batasan masing ya, supaya hubungan tetep terjaga dgn baik
ReplyDeleteWah aku juga harus tau limit ya (limit belanja lol)
ReplyDeleteAku sambil manggut-manggut baca nya..
ReplyDeletethanks bun yon..
siapa mak si ganteng itu? salahpokus
ReplyDeleteDari awal baca nebak2 artisnya siapa ini 😂😂 Berhubung Mbak lagi ada project di film horor yg pemeran utamanya Junot, jadi bacanya sambil bayangkn dia jawab pertanyaan Mbak di atas 😅
ReplyDeleteSemua pria dan wanita harus punya limitnya. Si wanita, kalau udah tau si laki punya bini, ya itu limitnya. Jangan malah makin gatel dan menjadi kaya ulet bulu. #gemeessshhhh
ReplyDeleteApakah dia seorang Junot? Kyaaaaa *lah heboh sendiri
ReplyDeleteBunddd ini artikelnya bagus banget, ngena banget asli dah
ReplyDelete